Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

#DIKSI, Kerinduan yang Berakhir.

Sore kali ini berbeda. Ditengah rasa suntuk yang melanda usai bekerja, aku tidak langsung melangkah pulang. Kakiku berjalan menyusuri ibu kota. Iya, Jakarta. Kota yang penuh akan kenangan kita. Di mana biasanya kamu yang menggenggam tanganku saat menyebrang jalan, Merangkul bahuku ditengah ramainya persimpangan, yang katamu waktu itu “Biar tidak hilang” Ah! Ada-ada saja kamu waktu itu. Aku kembali lagi ke tempat bersejarah di Jakarta. Kota Tua. Kota yang bersejarah bukan hanya untuk ibu kota tapi juga kita. Aku kembali menyambagi tukang kerak telur di depan kafe batavia, menaiki sepeda memutari halaman museum, serta membeli es selendang mayang di samping pohon rindang, yang dulu pernah kita duduki dengan riang. Tapi kini semuanya berbeda, aku berjalan sendirian tanpa ditemani teman atau secangkir kopi hitam, yang selalu berakhir ditenggorokanmu. Yang dulu selalu bilang “Kafein tidak baik untuk lambungmu” Selesai di kota tua, aku kembali meneruskan jalan, kali...

#CERPEN, Sudut Ruang yang Kita Singgahi Bersama

Aku duduk di sudut ruang favoritku, sambil menunggu, lagi-lagi ingatanku melayang pada malam dua bulan lalu, di tempat ini, dengan obrolan yang seharusnya tidak pernah kuanggap serius apalagi menjadikannya doa. Hampir 20 menit aku menunggu, tapi batang hidungnya belum juga terlihat. Seharusnya, aku pulang ke rumah dulu walau hanya sekedar ganti baju, tapi, entah kenapa setiap kali ada janji temu dengannya, aku selalu semangat seperti ini, meski aku tahu dia selalu datang tidak tepat waktu. Laki-laki yang sudah tiga tahun terakhir ini, yang entah harus kusebut siapa. Pacar? Bukan, karena dia tidak pernah menyatakan aku mencintaimu, ya walaupun cinta memang tidak harus dengan pengakuan sih, tapi tetap saja bukan, aku seorang perempuan yang butuh penjelasan. Aduh, bicara apa sih aku ini. Setelah bukan pacar, apakah ia bisa disebut teman? Padahal yang kami lakukan dalam tiga tahun terakhir ini sudah seperti layaknya pasangan? Ah, tentu saja Jan, Arkan itu temanmu! Memang mau kamu seb...